Kompetisi pertama bertujuan menjaring para technopreneur muda yang dapat memberikan solusi berbasis teknologi untuk sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK), energi, kesehatan, pertanian, dan bidang-bidang terkait lainnnya.
Kompetisi business planning (perencanaan bisnis) ini mensyaratkan peserta untuk mengirimkan informasi singkat mengenai bisnis mereka. Informasi tersebut, antara lain, mencakup deskripsi perusahaan, deskripsi produk atau layanan, target pasar, manajemen operasional dan umum, analisis resiko, dan perkiraan keuangan.
Kompetisi akan berlangsung dalam tiga ronde eliminasi. Kemudian pada ronde ke tiga yaitu ronde terakhir yang akan berlangsung pada bulan Mei 2013, sepuluh tim akan dipilih untuk mempresentasikan rencana bisnis mereka kepada juri di 9th e-Indonesia Initiatives Forum. Lima pemenang (satu juara dan 4 runner up) akan memperoleh hadiah total sebesar Rp 150 juta.
Berikutnya, The National Innovation Competition on Smart Mobile Ecosystem yang ditujukan untuk para pelajar, individu atau tim. Dalam lomba ini, peserta diminta mengirimkan proposal penelitian dan pengembangan inovatif untuk aplikasi perangkat mobile yang bisa memberi dampak signifikan pada masyarakat. Peserta yang berhasil masuk 10 besar akan dipilih lagi untuk memenangkan total USD 100.000.
Apa saja kriteria penilaiannya? Pertama adalah inovasi (pendekatan atau metode baru); dampak (bagaimana hal itu akan meningkatkan proses gaya hidup atau bisnis); signifikansi (seberapa penting sebuah inovasi baru yang akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari); dan manfaat (manfaat dan pencapaian untuk masyarakat).
Melalui dua kompetisi tersebut BlackBerry berharap dapat membangun pondasi yang kokoh dalam memobilisasi technopreneur TIK demi menumbuhkan sektor komputasi mobile dan bisnisnya. “Setelah pembukaan BlackBerry Innovation Center pada bulan Oktober 2012, kami berkomitmen untuk meneruskan pemeliharaan dan mempercepat pengembangan aplikasi mobile dari techno-preneurs berbakat di Indonesia,” janji Maspiyono Handoyo, Managing Director BlackBerry Indonesia.
Sementara Profesor Suhono Supangkat (Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan/LPIK) menyambut gembira inisiatif BlackBerry karena kompetisi semacam ini akan semakin menginspirasi generasi muda untuk berbisnis dan menciptakan lapangan pekerjaan, yang pada akhirnya dapat menggairahkan perekonomian.
Posting Komentar